Untuk Membaca Surat Al Ikhlas, Inilah Waktu yang Dianjurkan

Surat Al Ikhlas merupakan salah satu surat favorit yang dibaca saat sholat. Bukan karena suratnya yang pendek, namun karena fadhilah yang ada di dalamnya begitu besar. Ini bukan berarti surat yang lain tidak memiliki fadhilah, malah sebaliknya ini menunjukan bahwa semua surat di dalam Al Quran memiliki fadhilah masing-masing.



Berikut 8 waktu yan dianjurkan untuk membaca surat Al-Iklas.

1. Waktu pagi dan sore hari.




Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata,

“Pada suatu malam di tengah hujan lagi gelap gulita, kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukan beliau. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat?” Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata.

Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah“. Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD dan QUL A’UDZU BIRABBINNAAS serta QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkan dan menjagamu dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

2. Sebelum tidur.




Sebelum tidur, kita dianjurkan untuk membaca tiga surat terakhir yakni Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Cara membacanya yaitu seperti orang berdoa, menengadahkan kedua tangan lalu ditiupkan setelah membaca ketiga surat tersebut. Lalu diusapkan ke seluruh tubuh yang dapat dijangkau. Dari Aisyah r.a.

“Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash), Qul a’udzu birobbil falaq (surat Al Falaq) dan Qul a’udzu birobbin naas (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkaunya dimulai dari kepala, kemudian wajah dan juga tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017)

3. Ketika akan meruqyah.




Imam Bukhari membawakan bab dalam shahihnya ‘Meniupkan Bacaan Ketika Ruqyah’. Lalu dibawakanlah hadits seperti poin kedua dan caranya pun sama.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamhendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) dan Mu’awidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan juga seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruh aku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur).” (HR. Bukhari no. 5748)

Jadi jika hendak meruqyah, kita dianjurkan untuk membaca ketiga surat tersebut. Lalu ditiupkan ke telapak tangan dan diusapkan ke seluruh tubuh yang dapat dijangkau.

4. Saat wirid seusai sholat.




Selesai sholat fardhu, kita dianjurkan untuk membaca tiga surat terakhir (surat Al Ikhlas, surat Al Falak dan An Naas) masing-masing satu kali. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di akhir shalat (sesudah salam).” (HR. An Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih). Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan surat An Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)

5. Ketika sholat sunnah fajar (Qobliyah Subuh).




Jika mengerjakan sholat sunnah fajar atau sholat sunnah qobliyah (sebelum) subuh, dianjurkan untuk membaca surat Al Kafirun di rakaat pertama dan surat Al Ikhlas pada rakaat kedua. Dari’ Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh adalah Qul huwallahu ahad(surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah 4/273. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Silsilah Ash Shohihah bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 646)

6. Ketika sholat sunnah ba’diyah maghrib.




Dianjurkan ketika sholat sunnah ba’diyah maghrib membaca surat sama seperti surat yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnah qobliyah subuh. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

“Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku mendengar bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat pada shalat dua raka’at ba’diyah maghrib dan pada shalat dua raka’at qobliyah shubuh yaitu Qul yaa ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun) dan qul huwallahu ahad(surat Al Ikhlash).” (HR. Tirmidzi no. 431. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

7. Pada saat sholat sunnah witir.




Pada saat mengerjakan sholat sunnah witir, maka dianjurkan membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama, surat Al Kafirun dibaca pada raka’at kedua dan pada raka’at ketiga membaca surat Al Ikhlash.

Hal ini sesuai dengan hadits dari ‘Abdul Aziz bin Juraij, beliau berkata, “Aku menanyakan pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam(setelah membaca Al Fatihah) ketika shalat sunnah witir?” Aisyah radhiyallahu ‘anha menjawab,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada raka’at pertama: Sabbihisma robbikal a’la(surat Al A’laa), pada raka’at kedua: Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan pada raka’at ketiga membaca: Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan juga mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas).” (HR. An Nasai no. 1699, Tirmidzi no. 463, Ahmad 6/227)

8. Ketika sholat maghrib di malam jumat.




Ketika sholat maghrib di malam jumat, surat yang dibaca setelah membaca Al Fatihah yaitu Al Kafirun di rakaat pertama dan pada rakaat kedua membaca surat Al Ikhlas.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika shalat maghrib pada malam Jum’at membacaQul yaa ayyuhal kafirun’ dan ‘Qul ‘ huwallahu ahad’. ” (Syaikh Al Albani dalam Takhrij Misykatul Mashobih (812) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Itulah 8 waktu yang dianjurkan untuk membaca surat Al-Iklas. Mari kita lakukan amalan tersebut, agar kita selalu dalam perlindungan Allah. Semoga info berikut bermanfaat untuk kitasemua dan semoga kita selalu menjalankan perintah Allah.
(Sumber: satujam)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »