Dilansir Metro UK via bogordaily, Mary membuat pacar imajiner dari campuran tanah liat, cat dan kertas. Tak hanya satu, Mary membuat pacar tanah liat dari berbagai etnis dan kebangsaan.
Ide itu muncul setelah insiden kecil yang dialami Mary di pesta pernikahan kenalannya. Saat itu, salah satu tamu mengomentari kejombloan Mary selama tiga tahun ‘sia-sia’. “Saya benar-benar tidak mengerti kenapa setiap orang berpikir saya menyia-nyiakan waktu dengan melajang,” curhat Mary. “Itu membuat saya bertanya-tanya apa yang kita harapkan untuk satu sama lain. Haruskah saya memiliki ‘belahan jiwa'”?
Lantas Mary memutuskan untuk memulai proyek My Man. Mary mengajak ‘kekasihnya’ berfoto di restoran, pesta, minum-minum di bar, atau piknik di taman.
Menurut Mary, dia tak bermaksud menentang konsep hubungan asmara melalui My Man. Dia hanya ingin merepresentasikan tekanan sosial yang dialami generasi muda saat ini untuk memiliki kehidupan yang sempurna di mata masyarakat. Salah satunya adalah dengan memiliki pasangan. (Wb)
loading...