Ini Dia Satu-Satunya Cara Agar Kita Tidak Punah, Karena Sebentar Lagi Kita Akan Punah

Sahabat setiap dari kita pasti akan mati, itu hakikat sebagai makhluk hidup, lalu bagaimana dengan bisnis atau usaha kita?

Lebih dari sekedar "mati" bisnis kita akan "Punah" bila tak mampu beradaptasi dengan baik dengan perkembangan zaman baik kita masih hidup ataupun sudah mati

Berikut adalah fakta dari beberapa bisnis yang tak mampu beradaptasi



Nokia dulu menyebut Andarioid sebagai semut kecil yang mudah digencet dan mati.

Arogansi dan rasa percaya diri berlebihan membuat Nokia terjebak dalam innovator dilemma. Sejarah mencatat, yang kemudian mati justru Nokia. Tergeletak kaku dalam kesunyian yang perih.

Kodak menyebut kamera digital hanyalah tren sesaat, dan kamera produksi mereka akan terus bertahan. Kodak terjebak halusinasi dan innovator dilemma yang akut. Akibatnya, ruangan ICU yang pengap menanti raga mereka yang merintih perih.

Intel dan Micorosoft (dominasi yang dulu dikenal dengan duo Wintel) terlalu menikmati kekuasannya dalam dunia PC dan Laptop. Pelan-pelan terjebak pula ke innovator dilemma. Mereka terbuai kekuasaannya dan lengah. Betapa dramatis kecepatan kemajuan era mobile computing.

Kini era PC / Laptop sudah hampir berakhir, diganti era mobile smartphone. Dan hegemoni Microsoft serta Intel kian menjadi tidak relevan di era smartphone kini.

Intel dan Microsoft jadi hanya bisa duduk saling bertatapan mata. Diam dan termangu tak berdaya. Dalam rasa penyesalan yang pedih dan pahit. Namun dalam bisnis, penyesalan tidak pernah mendapat tempat yang terhormat.

Pizza Hut terus menerus mengenalkan menu baru setiap enam bulan.

Sabun Lifebouy berkali-kali melakukan rejuvenasi.

Facebook dan Bukalapak juga terus lakukan evolusi.

Nokia kolaps dihantam iPhone di tahun 2007. Padahal produsen iPhone bukan perusahaan telco. Tapi dari industri komputer.

Koran dan majalah mati bukan karena bersaing sesama rivalnya. Namun karena Facebook dan Social Media. Remaja dan anak muda tak lagi kenal koran / majalah kertas. Mereka lebih asyik main Path, IG atau FB. Pelan tapi pasti industri koran dan majalah akan mati.

Televisi seperti RCTI, Trans dan SCTV kelak akan kolaps bukan karena persaingan sesama pemain di industri televisi yang sama. Tapi dari makhluk alien bernama Youtube.

Di Amerika, jumlah pemirsa televisi dikalangan anak muda dan remaja, menurun amat dariastis. Semua lari ke Youtube. Hal ini juga mulai terjadi di tanah air.

Industri taksi seperti Bluebird goyah bukan karena pesaing sesama taksi. Namun dari layanan taksi independen yang berbasis aplikasi. Di banyak negara, banyak perusahaan taksi konvensional mati digilas Uber dan layanan taksi berbasis aplikasi lainnya.

Dan kini produsen Toyota, BMW dan Mercedes Benz mulai ketakutan. Bukan karena persaingan sesama mereka. Namun karena kehadiran TESLA. Yang entah dari mana tiba2 melakukan inovasi radikal dengan produk mobil berbasis elektrik. Dengan teknologi mobil menjadi tanpa sopir atau otonom (Autopilot Hardware).

Minggu lalu, mobil seri Tesla3 terjual hingga 300 ribu hanya dalam dua hari. Padahal unitnya baru dirilis 2018. Jadi inden-nya dua tahun.

Manusia yang dapat segera beradaptasi dengan keadaan lingkungannya maka dia akan survive & tetap berdiri. Namun jika tidak dapat adaptasi maka akan tersingkir dan punah dari lingkungan hidupnya.
(Sumber: bc WA-Aditya Kryoadi)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »