”Saya dirantai karena nakal, tapi bapak jangan dipenjara , kalau bapak dipenjara, nanti bagaiamana dengan saudara saya dirumah"
Penderitaan Muhammad Ilham, yang terbakar dengan kondisi kaki dirantai karena dianggap hiperaktif.
Jangan lakukan ini ya bunda, begini cara yang benar menanggapi anak nakal hiperaktif.
Muhammad Ilham, bocah yang terbakar dalam kondisi kakinya terikat rantai adalah anak bungsu dari pasangan suami istri Suhaefi dan Tursinah.
Tursinah telah lebih dari setahun meninggalkan Tanah Air untuk bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, sedangkan Suhaefi setiap hari harus mengayuh becak untuk mencari nafkah.
Otomatis, rumah yang mereka tinggali di Jalan Raya Sukosari, Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, hanya ditinggali oleh Suhaefi, dan kedua kakaknya.
Rumah yang mereka tinggali persis berada di depan jalan raya yang seringkali dilalui kendaraan berat dan kendaraan-kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Selain ruang tamu dan dapur, rumah sederhana keluarga itu memiliki dua kamar tidur dengan ukuran yang tidak terlalu lapang.
Kamar depan, tempat di mana Ilham terbakar, adalah kamar yang biasa ia tiduri bersama Suhaefi.

Kapolsek Gondanglegi Kompol Badriyah menegaskan bahwa Ilham bukanlah anak nakal, sehingga tidak harus dirantai. Menurut Badriyah, Ilham justru adalah anak yang cerdas. ”Dia ini cerdas, bukannya nakal. Hanya saja mungkin orangtuanya yang tidak tahu bagaimana harus menghadapi Ilham yang aktif dan lincah ini,” ujar Badriyah.
Kepada Badriyah, dengan terbata-bata sambil menahan sakit, Ilham mengungkapkan alasannya kenapa ia harus dirantai. Dari kalimat yang ia ucapkan, ia tampak mengakui kenakalannya. ”Saya dirantai karena nakal, tapi bapak jangan dipenjara , kalau bapak dipenjara , saudara saya makan apa.” ujar Ilham polos. Selebihnya, Ilham hanya bisa merintih, “panas…panas”
Penderitaan Muhammad Ilham, yang terbakar dengan kondisi kaki dirantai karena dianggap hiperaktif, belum berakhir. Ilham menderita luka bakar parah, sehingga tim dokter meminta izin keluarga untuk mengamputasi (memotong) kaki kirinya.
Sepenggal cerita diatas merupakan kisah yang dulu pernah viral di 2016 silam. lantas bagaimana cara menyikapi anak yang hiperaktif sehingga disebut nakal.
Cara Menangani Anak Nakal Itu Tidak Harus Dengan Kekerasan, Begini Caranya?

Masa anak-anak merupakan masa dimana mereka melakukan banyak eksplorasi
terhadap lingkungan sekitarnya. Tapi ada kalanya, perilaku mereka ini
justru membuat orang di sekitarnya merasa kesal. Saat bereksplorasi,
mudah baginya untuk melakukan hal-hal nakal akibat adanya rasa penasaran
yang begitu tinggi.
Berikut ini kami berikan solusi untuk mengatasi anak yang nakal:
1. Kenali Alasannya
Langkah pertama adalah dengan memahami apa alasan sehingga anak Anda
menjadi nakal. Jika perilaku nakalnya ini muncul akibat dari rasa ingin
tahunya, maka tanggapilah secara positif selama perilaku yang ia
tunjukkan masih wajar. Jika ia melakukannya sebagai bentuk dalam
mengekspresikan rasa sayangnya atau sedang mencari perhatian, maka
berilah perhatian dan luangkan waktu Anda lebih banyak bersama sang
anak.
2. Lingkungan
Beberapa anak menjadi nakal akibat pengaruh dari lingkungannya. Sang
anak bisa melihat contoh buruk dari teman bermainnya, orang yang sering
berinteraksi dengannya, pengasuh, ataupun dari tayangan televisi. Maka
dari itu, orang tua benar-benar harus mengawasi dan memberikan batasan
pada anak agar tidak terpengaruh dari lingkungan yang bisa memberikan
contoh buruk.
3. Jangan Melabeli
Cara mengatasi anak yang nakal selanjutnya adalah dengan menghindari
pemberian label. Meskipun Anda merasa sangat jengkel dengan perilakunya,
namun jangan menyebutnya sebagai ‘anak nakal’ atau ‘anak jahil’.
Pemberian label seperti ini hanya akan menurunkan harga diri dan
kepercayaan dirinya. Label yang diberikan secara negatif ini tidak akan
membuatnya lebih baik, justru menjadikannya berperilaku lebih buruk.
4. Beri Pengertian

Berikanlah pengertian dengan bahasa anak-anak mengenai perilaku nakal
yang ia lakukan tersebut tidak baik karena bisa melukai orang lain.
Sampaikan seperti apa dampaknya jika ia tetap nakal, misalnya tidak ada
lagi orang yang ingin bermain dengannya.
5. Hindari Hukuman Fisik

Senakal apapun anak Anda, jangan pernah memberikan hukuman fisik, karena
tidak akan bisa membuat sang anak berhenti dari perilaku nakalnya
tersebut. Justru beberapa anak akan menjadi semakin nakal jika ia sering
mendapatkan hukuman fisik. Maka dari itu, berikanlah ia pemahaman
dengan bahasa yang mudah dimengerti atau mengajak ia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang lebih positif.
Nah, itulah beberapa cara mengatasi anak nakal yang mungkin bisa Anda
terapkan. Jika tingkah nakalnya sudah melebihi batas, segera ambil
tindakan sebelum perilakunya tersebut melukai orang lain. Namun perlu
dipahami pula bahwa anak nakal pun memiliki kelebihan.
(s)loading...