Nenek Ini Menyamar Menjadi Pria Demi Kelangsungan Hidup

Sosok yang satu ini selalu digambarkan dengan kelembutan, ketenangan, penuh cinta dan kasih sayang. Seorang wanita memiliki kodrat untuk mendampingi seorang pria. Dan tuhan menciptakan wanita dengan sedikit perbedaan yakni dari mulai perasaan serta pemikiran.


Karena wanita memiliki kelembutan dan ketenangan biasanya semua orang memiliki anggapan bahwa wanita merupakan makhluk lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa. Wanita hanyalah bisa diberi dan tidak bisa memberi, wanita hanyalah bisa terpaku diam tidak bisa melakukan apapun, wanita hanya selalu membuat masalah dan tidak bisa menyelesaikan sebuah masalah. Itu merupakan anggapan yang sangat kuno sekali, jika anggapan tersebut berlaku di masa lalu namun tidak berlaku di masa sekarang ini.

Ya, kini zaman semakin maju saja. Kemajuan zaman tersebut bukan hanya berdampak pada bidang kehidupan saja, melainkan wanita-wanita juga kini ikut maju. Sekarang ini bisa kita saksikan sendiri bahwa wanita bukanlah makhluk lemah lagi. Kini kita semua sebagai wanita bisa melakukan hal apapun semau kita yang terpenting tidak keluar dari aturan. Wanita kini bisa maju bahkan bisa lebih maju dari seorang pria. Kekuatan dari seorang wanita kini tidak bisa diremehkan lagi. Bahkan kekuatan dan kelebihan dari seorang wanita bisa lebih unggul dibandingkan dengan pria.

Ketika meraka ditimpa oleh keadaan yang serba sulit wanita bisa dengan sigap dan tangguh untuk tetap bisa bertahan hidup dengan tekad dan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Tanpa harus menyusahkan orang lain disekitar, kini para wanita bisa melakukan semuanya dengan mandiri. Bahkan sekarang ini kita bisa menyaksikan sendiri, bahwa banyak sekali wanita yang bekerja dan banting tulang demi membiayai hidupnya atau keluarganya. Dan ini merupakan salah satu bukti bahwa wanita bukanlah makhluk yang lemah lagi. Sekarang ini tidak akan ada alasan yang menganggap bahwa wanita merupakan makhluk tidak berdaya yang tidak bisa melakukan apa-apa. Semua manusia dihadapan Tuhan sama, tidak dibedakan oleh jenis kelamin, harta, pendidikan atau yang lainnya. Di mata Tuhan yang membedakan umatnya hanyalah amal dan kebaikannya saja.

Di bawah ini ada satu kisah yang menunjukan betapa hebatnya seorang wanita. Kisah di bawah ini menceritakan perjuangan pahit yang dihadapi oleh seorang wanita guna menyambung hidupnya dan anak tercintanya.

Menyamar menjadi seorang pria selama 43 tahun demi menyambung hidupnya.


Seorang nenek yang bernama Sisa Abu Daooh mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat Luxor sebagai seorang sosok ibu yang ideal. Seperti yang dilansir dari english.alarabiya.net, nenek yang kini berusia 64 tahun ini diberikan penghargaan karena perjuangan hidupnya. Selama 43 tahun nenek ini rela menyamar menjadi seorang pria. Tindakan nenek ini menjadi seorang pria bukanlah karena ia ingin main-main, melainkan ada kisah penuh haru dibelakang kisah nenek yang berasal dari Mesir ini.

Nenek Daooh menyamar menjadi seorang pria agar dirinya bisa bekerja. Pasalnya tidak ada suami yang bisa menghidupinya, dimana suaminya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya di saat ia tengah hamil. Pada saat ia melahirkan putrinya, ia tidak memiliki penghasilan. Dalam keadaan seperti itu ia harus memutar otaknya untuk mencari cara agar tetap bisa melanjutkan hidup bersama putrinya yang bernama Houda. Ya, cara yang dilakukannya tersebut yakni dengan mengubah penampilannya seperti seorang pria karena budaya setempatnya tidak memperbolehkan seorang wanita untuk bekerja.

Melakukan pekerjaan berat layaknya seorang pria.


Pekerjaan yang dilakoninya tersebut bukanlah pekerjaan yang ringan melainkan pekerjaan kasar yang biasa para pria lakukan, seperti mengangkut karung semen dan batu bata. Tidak hanya itu, nenek Daooh juga bekerja sebagai tukang pembersih sepatu. Meskipun kita tahu bahwa kondisinya sangat berat tetapi ia tidak pernah mengeluh sama sekali.

Ia menikmati pekerjaan yang dilakoninya tersebut, ia bahagia karena bisa bekerja tanpa harus mengemis dijalanan atau meminta bantuan orang-orang disekitarnya untuk menghidupi dirinya dan putrinya. Pada saat bekerja, dengan tangguhnya ia tidak pernah menghiraukan lelah yang dirasa. Bahkan setelah selesai melakukan pekerjaan yang satu, ia dengan semangatnya melakukan pekerjaan yang lainnya.

Nah, waktu semakin berlalu dan putri nenek Daooh juga telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Nenek Daooh selama ini telah berhasil membesarkan putrinya hingga pada suatu saat ada seorang pria yang melamar Houda putrinya tersebut.

Namun, setelah putrinya menikah beban nenek Daooh bukanya semakin berkurang namun semakin bertambah berat saja. Menantu nenek Daooh yakni suami dari Houda jatuh sakit sehingga dirinya tidak bisa mencari nafkah. Untuk itu, mau tidak mau nenek Daoohlah yang harus kembali menjadi tulang punggung keluarga. Tidak hanya membiyai hidup dirinya dan anaknya saja, tetapi kini ia juga harus membiayai menantunya tersebut.

Pada saat bekerja, nenek Daooh selalu mengenakan baju yang longgar dengan lengan yang lebar, turban berwarna putih dan terkadang ia juga memakai topi yang biasa para pria pakai di negaranya yakni "Taqiyah", tidak hanya itu nenek Daooh juga selalu memakai sepatu maskulin pria. Nenek Daooh mengenakan pakaian seperti ini dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri dari gangguan-gangguan pria dan pandangan negatif dari mereka.

Ketika bekerja nenek Daooh tidak bekerja di desanya sendiri melainkan di desa lain yang memang letaknya cukup jauh dari desa tempat tinggalnya saat ini, hal ini ia lakukan agar tidak ada orang-orang yang mengenali dirinya. Meskipun kini usianya sudah beranjak senja tetapi nenek Daooh tetap giat berkerja. Ia tidak pernah mempedulikan apapun yang akan menimpanya, bahkan meskipun pekerjaan yang ia lakoninya tersebut juga bisa mengancam nyawanya sendiri, namun ia tetap menjalaninya dengan lapang dada. Sang putri Houda juga menuturkan bahwa dirinya sangat bangga kepada ibunya tersebut.

Entah sampai kapan nenek Daooh akan bekerja seperti itu, yang pasti masa-masa tuanya tersebut tidak bisa dihabiskan seperti nenek-nenek lain pada umumnya. Setelah mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat, nenek Daooh sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantunya. Kini mungkin kehidupan nenek Daooh sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dimana semangat dan sifat pantang menyerah yang dimiliki oleh nenek Daooh ini bisa menginspirasi kita semua agar kita bisa hidup menjadi wanita mandiri bukannya wanita yang lemah. Kita do’akan semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada nenek tangguh ini.

(Sumber: bisikan.com)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »