Tidur memainkan peran penting dalam kesehatan fisikmu. Misalnya tidur sangat hebat dalam penyembuhan jantung dan pembuluh darah kamu. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute kekurangan tidur dapat berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan stroke. Menutup mata untuk setidaknya beberapa jam setiap malam memungkinkan tubuh untuk mengisi ulang setelah hari yang panjang dan berat. Tubuh dan otak mengalami beberapa proses penting selama tidur yang sangat penting untuk fungsi manusia.
Masuk akal bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah serius. Dalam banyak hal, kamu bisa merasakan masalah sesaat setelah bangun. Mungkin saja kamu nggak bisa berkonsentrasi dan sangat lambat dalam memulai hari. Ketika ini terjadi setiap hari, baik pendek dan jangka panjang kesehatan dapat menderita konsekuensi serius. Berikut ini beberapa gangguan kehesatan yang bisa kamu rasakan bila terus membiarkan tubuh kurang tidur:
Masuk akal bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah serius. Dalam banyak hal, kamu bisa merasakan masalah sesaat setelah bangun. Mungkin saja kamu nggak bisa berkonsentrasi dan sangat lambat dalam memulai hari. Ketika ini terjadi setiap hari, baik pendek dan jangka panjang kesehatan dapat menderita konsekuensi serius. Berikut ini beberapa gangguan kehesatan yang bisa kamu rasakan bila terus membiarkan tubuh kurang tidur:
Alzheimer
Dalam sebuah studi pada tahun 2013 yang dilakukan oleh John Hopkins University (JHU), peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan tidur yang buruk dapat menjadi penyebab penyakit Alzheimer (ALS). Selanjutnya, penelitian yang sama ini menyimpulkan bahwa kurang tidur dapat mempercepat perkembangan penyakit. Penelitian ini diprakarsai oleh penelitian sebelumnya yang mengemukakan bahwa tidur adalah penting untuk penghapusan penumpukan sampah yang terakumulasi di otak.
70 subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian JHU yang berusia antara 53 dan 91. Subyek yang terus melaporkan kurang tidur menunjukkan jumlah yang nggak proporsional dari beta amyloid di area otak mereka. Beta amiloid adalah zat senyawa yang telah dikaitkan secara langsung sebagai indikator definitif ALS.
Kanker Prostat
Dalam sebuah studi yang terdiri dari 2.425 pria Islandia antara usia 67 dan 96, para peneliti menemukan bahwa pria dengan masalah tidur yang 60 persen lebih mungkin untuk mengembangkan kanker prostat. Mengejutkan, jumlah ini meningkat dua kali lipat bila peserta melaporkan kesulitan untuk tetap tertidur. Selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa kurang tidur pada pria lebih rentan terhadap kanker maju ke tahap akhir.
Para ilmuwan menegaskan bahwa ada korelasi antara kanker dan kurang tidur rendahnya tingkat melatonin. Melatonin adalah kimia yang penting untuk menekan pertumbuhan tumor. Ketika bahan kimia ini terlalu rendah seperti halnya dengan orang-orang yang kurang tidur menjadi mungkin untuk mempercepat pertumbuhan kanker.
Penyakit Kardiovaskular
Dalam istilah sederhana, kurang tidur benar-benar mengerikan untuk kesehatan jantung. Kurang tidur telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular selama bertahun-tahun. Namun baru-baru ini para ilmuwan menemukan korelasi kuat dari sebelumnya. Dalam sebuah studi 14 tahun dari 657 pria Rusia, dua pertiga dari mereka yang mengalami serangan jantung juga memiliki gangguan tidur.
Selain itu, subyek melaporkan gangguan tidur 2,6 kali lebih mungkin untuk mengembangkan pelanggaran miokard, dan 1,5 sampai 4 kali lebih mungkin untuk mengalami stroke. Kondisi ini disebabkan ketika seharusnya sistem pembuluh darah dan jantung harus bekerja dengan baik. Kemudian masalah pada pembuluh darah bisa menyebabkan sistem pada otak juga mengalami gangguan. Terhentinya aliran darah yang bisa menyebabkan pembekuan juga memicu risiko penyakit stroke.
Obesitas
Banyak penelitian telah menyimpulkan bahwa ada hubungan antara diabetes dan kebiasaan tidur yang buruk. Studi dari University of Chicago memperpanjang hubungan itu dan terdapat data bahwa potensi obesitas sebagai kondisi yang dikenal mendahului diabetes meningkat. Para peneliti menemukan bahwa kurang tidur dapat memperburuk akumulasi kadar asam lemak dalam darah yang negatif dapat mengubah cara tubuh mengatur gula darah.
Dalam studi dari 19 pria, peneliti menemukan bahwa mereka yang tidur hanya empat jam selama rentang tiga malam memiliki kadar asam lemak dalam darah. Namun hal itu bisa berkurang dan meningkat hingga 30 persen lebih subyek memilih tidur dalam 8 jam.
Diabates tipe 2 terjadi ketika tubuh memiliki banyak kadar gula dalam darah namun insulin dalam tubuh nggak dalam jumlah yang cukup. Hubungan penyakit ini dengan kurang tidur adalah ketika begadang atau nggak tidur maka tubuh biasanya membutuhkan karbohidrat dan lemak agar tubuh tetap segar. Kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan banyak mengandung karbohidrat kemudian akan menyebabkan resiko pada diabetes 2. Tubuh memiliki banyak kadar gula dari makanan namun pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup. Melakukan banyak latihan bisa menurunkan risiko ini.
Bunuh Diri
Gangguan yang satu ini mengejutkan dan sangat mengganggu. Dalam sebuah studi 2014 yang dilakukan di Stanford University School of Medicine, peneliti menemukan korelasi antara kurang tidur dan kejadian bunuh diri. Selama studi 10 tahun, 20 dari 420 peserta yang melakukan bunuh diri melaporkan telah menderita kurang tidur. Pada akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa individu yang menderita kurang tidur adalah 1,4 kali lebih mungkin untuk mengakhiri hidup mereka. Selain itu, risiko ini meningkat dengan kombinasi dari usia dan stres maju tingkat.
Dari waktu ke waktu, banyak penelitian menemukan jika kurang tidur sangat erat kaitannya dengan penyebab depresi. Bahkan susah tidur dan kurang tidur menjadi salah satu gejala jika seseorang mengalami depresi. Pada tahun 2005, di Amerika ditemukan bahwa orang-orang yang didiagnosa mengidap depresi memiliki kecenderungan kekurangan tidur bahkan hanya tidur kurang dari enam jam setiap malamnya.
Salah satu gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia. Hal ini yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan gejala depresi. Pada tahun 2007, sekitar 10 ribu orang yang menderita insomnia terbukti mengalami depresi yang mulai dengan level yang masih ringan hingga yang termasuk depresi berat.
Otak Jadi Lebih Bodoh
Mungkin terdengar agak aneh tapi bahaya kurang tidur yang satu ini sangat nyata. Tidur sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan berpikir dan belajar. Kurang tidur akan mengganggu dua kemampuan manusia yang satu ini. Mengantuk mengganggu konsentrasi, merusak fokus kita, mengganggu kesadaran dan pemecahan masalah yang biasanya kita kuasai. Hal tersebut menjadikan proses belajar menjadi lebih sulit.
Bagi pelajar dan mahasiswa atau semua orang yang menjalankan sedang menjalani program studi maka kurang tidur bisa menyebabkan kurangnya kemampuan kognitif. Hal ini disebabkan karena kurang tidur akan membuat otak kurang konsentrasi, nggak bisa memiliki ingatan yang baik, nggak bisa menggunakan nalar dengan baik dan sulit untuk menemukan solusi masalah. Bagi orang yang sedang menjalani studi maka akibatnya bisa sangat komplek seperti penundaan kelulusan dan penurunan prestasi. Tidur bisa membuat otak mengalami proses yang menyenangkan seperti meningkatkan kekuatan ingatan dan menyimpan memori.
Mudah Mengantuk
Tahukah kamu jika menjadi faktor penyebab beberapa kecelakan fatal yang menghebohkan dunia? Pertama, pada tahun 1979 terjadi kecelakaan nuklir di Three Mile Island, kebocoran minyak Exxon Valdez serta kebocoran nuklir di tahu Chernobil pada tahun 1986 dan masih banyak yang lainnya. Dan itu hanya tiga dari ratusan kecelakaan besar yang menggegerkan dunia.
Untuk skala yang lebih kecil, kekurangan tidur bisa menjadi sebuah gangguan yang bisa ditemui di jalan. Mengantuk bisa memperlambat reaksi seseorang terhadap sesuatu dan bahkan sama lambatnya dengan saat seorang mabuk. Bahkan di Amerika saja terjadi hampir 100 ribu kecelakaan yang diakibatkan oleh kelelahan akibat kurang tidur dan 1.550 di antaranya bahkan berujung kematian.
Kurangnya tidur di malam hari dan kurangnya kualitas tidur kebanyakan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Penelitian menunjukan jika kondisi kurang tidur tesebut juga bisa berdampak buruh pada pekerjaan seperti terjadinya kecelakaan saat bekerja atau kurang maksimalnya kinerja.
Hormon Testoteron Berkurang
Pria yang memiliki kebiasaan begadang atau aktifitas lain yang menyebabkan tubuh kurang tidur juga akan terancam memiliki kadar testosteron yang sangat rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan seorang pria memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah serta tingkat keinginan seksual yang rendah. Dampaknya tentu sangat berbahaya karena keseimbangan hormon akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Terapi hormon bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini namun tentu ada efek samping yang nggak kamu harapkan.
Hal ini juga berakibat pada pasangan yang sudah menikah yang bisa menyebabkan masalah libido rendah yang sangat berat. Para ahli mengatakan jika pria maupun wanita yang sulit tidur, jarang tidur atau mereka yang tergolong mengidap insomnia memiliki tingkat libido yang sangat rendah. Bahaya akibat tidur larut malam bahkan tidak tidur, cenderung mengurangi gairah seks. Ini diakibatkan kurangnya energi, rasa ngantuk dan ketidakstabilan emosi yang bisa dialami oleh orang-orang yang kekurangan tidur.
Penuaan Dini
Hampir semua orang pernah mengalami mata panda seusai begadang pada malam hari. Ketika kekurangan tidur tersebut terjadi secara terus menerus maka efeknya bisa menjadi lebih nyata. Kamu mulai melihat munculnya garis-garis halus di wajah hingga lingkaran gelap di sekitar mata yang sulit untuk dihilangkan. Jika seseorang kekurangan tidur, tubuh akan melepaskan lebih banyak kortisol yang nggak lain merupakan hormon stres.
Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol ini bisa menyerang kolagen kulit yang merupakan protein kulit yang bermanfaat untuk menjaga keelastisan serta kehalusan kulit. Sedang kulit menjadi salah satu cara untuk mengukur kesehatan tubuh. Orang yang memiliki kebiasaan nggak tidur cukup maka cenderung memiliki penampilan kulit yang kurang cerah, pucat, loyo, keriput dan muncul garis halus. Hal ini disebabkan karena tubuh mengeluarkan hormon stres yaitu kortisol yang lebih banyak. Kortisol yang terlalu banyak bisa merusak kolagen sehingga menyebabkan kulit menjadi tidak kenyal dan elastis.
Pada dasarnya tidur baik untuk tubuh dan kinerja otak. Sebab dalam seharian, alat tubuh telah bekerja maksimal. Jika terus memforsirnya maka jelas akan ada kerusakan hingga gangguan yang nggak bisa dihindari. Mulai sekarang tidur maksimal 8 jam ya. Sumber
loading...