Sehabis duduk lama untuk mengikuti dzikir setelah sholat tarawih, tiba-tiba kaki sulit digerakkan. Rasanya seperti dikilik-kilik atau digerayangi ribuan semut. Yup, itulah yang namanya kesemutan. Orang jawa menyebutnya dengan "gringgingen".
Fenomena ini kerap terjadi kalau kita duduk bersila terlalu lama, bertopang dagu terlalu lama ataupun salah posisi tidur dengan bertumpu di salah satu tangan. Ketika mengalami kesemutan atau bahasa keilmuannya parestesia, kulit seolah mati rasa dan hanya bisa merasakan sensasi digelitik atau dikerubuti semut.
Kalau sudah begini, menggerakan kaki saja rasanya sungguh menyiksa. Tapi apa iya fenomena ini ada hubungannya dengan semut-semut di sekitar kita? Jangan anggap sepele, berikut inforasi penting tentang kesemutan:
Fenomena ini kerap terjadi kalau kita duduk bersila terlalu lama, bertopang dagu terlalu lama ataupun salah posisi tidur dengan bertumpu di salah satu tangan. Ketika mengalami kesemutan atau bahasa keilmuannya parestesia, kulit seolah mati rasa dan hanya bisa merasakan sensasi digelitik atau dikerubuti semut.
Kalau sudah begini, menggerakan kaki saja rasanya sungguh menyiksa. Tapi apa iya fenomena ini ada hubungannya dengan semut-semut di sekitar kita? Jangan anggap sepele, berikut inforasi penting tentang kesemutan:
Aliran Darah Terhalang
Kesemutan bisa terjadi ketika tubuh menerima tekanan terlalu lama. Biasanya kesemutan terjadi di bagian-bagian tubuh yang sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti tangan, kaki, lutut dan lain sebagainya.
Seperti yang diketahui, tubuh terdiri dari aliran pembuluh darah dan jutaan syaraf yang menghubungkan setiap organ dengan pusat kendali yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Nah ketika ada bagian tubuh yang mengalami tumpukan tekanan misalnya duduk terlalu lama, hal itu menghimpit syaraf dan pembuluh darah.
Terjepitnya syaraf ini membuat otak kekurangan informasi dan sebaliknya syaraf akan kekurangan suplai oksigen yang diperoleh dari jantung. Terblokirnya komunikasi dua arah ini membuat bagian tubuh mengalami "mati rasa".
Ketika akhirnya tekanan itu dihilangkan, syaraf langsung menembakan informasi-informasi yang tadinya tertahan ke otak. Karena itulah, muncul sensasi seperti digerayangi semut.
Melakukan Hal yang Sama Terlalu Lama
Kesemutan bisa terjadi saat bersila terlalu lama, berlutut terlalu lama bahkan berdiri terlalu lama. Bagi orang Indonesia, kesemutan pasti dialami sehari-hari.
Hal ini nggak lepas dari kultur kita yang memang suka duduk bersila. Mulai dari ngopi di lesehan, duduk saat kenduri sampai acara-acara pengajian yang kebanyakan sederhana saja dengan menggelar tikar.
Nggak heran orang-orang jadi sering kesemutan. Selain orang Indonesia, mungkin orang Jepang yang kental tradisi minum tehnya juga sering menggalami yang sama.
Terjadi Karena Stres dan Nggak Cocok Suhu Sekitar
Secara umum, kesemutan terjadi akibat tekanan pada syaraf. Tapi pada kondisi khusus, kesemutan bisa juga terjadi karena hal lainnya. Seperti cidera syaraf, gigitan serangga, pembuluh darah yang membesar, tumor dan infeksi.
Umumnya, kesemutan juga terjadi sementara. Alias kalau kamu goyang-goyangkan kakimu sebentar, rasanya akan menghilang. Namun dalam kasus khusus, kesemutan bisa berlangsung lama dan inilah yang harus diwaspadai.
Tiga Tahap Sebelum Kesemutan
Tahap pertama disebut dengan kompresi menggelitik yaitu ketika tubuh menerima tekanan berat. Tahap ini biasanya terjadi selama empat menit. Di tahap ini kaki atau bagian tubuh terkait mulai terasa pegal.
Sekitar 10 menit selanjutnya adalah tahap mati rasa. Di tahap ini tekanan pada syaraf dan pembuluh darah masih berlangsung, dan bagian tubuh yang bersangkutan mulai terasa kebas. Dicubit-cubit pun tak akan terasa apa-apa.
Nah barulah tahap terakhir ini yang disebut dengan kesemutan. Yaitu ketika tekanan dilepas dan syaraf mulai kembali bekerja mengirim informasi. Di tahap ini, meluruskan kaki saja bikin kamu meringis-ringis.
Sering Kesemutan Bisa Jadi Ada Penyakit Berbahaya
Kesemutan memang sepele dan bisa dialami siapa saja. Namun bila kesemutan berlangsung sering dan dalam waktu yang lama, itu bisa menjadi tanda ada masalah lainnya di tubuhmu.
Kesemutan yang berlangsung terus-menerus bisa jadi gejala penyakit berat seperti stroke, diabetes, gangguan hati, gangguan ginjal hingga kanker. Kalau kesemutan berlangsung kronis dan disertai dengan kelemahan otot, nyeri dan gatal, itu bisa menjadi tanda penyakit syaraf yang berbahaya.
Selain itu kesemutan yang nggak biasa juga bisa jadi tanda penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh seperti Guillain Barre syndrome, arthritis rematoid, Raynauds syndrome, Charcot Marie Tooth syndrome dan lupus. Jadi harus benar-benar waspada.
Meski sepele, kesemutan ini lumayan menjengkelkan lho. Biar kamu nggak gampang kesemutan, usahakan untuk rutin bergerak. Olahraga adalah syarat mutlak. Dan bila kamu bekerja di depan komputer sepanjang hari, sering-seringlah berdiri, berjalan dan gerakan-gerakan lainnya untuk merenggangkan otot dan syaraf. Sumber
loading...
