Foto via ruangmuslimah.com
Jaga lisanmu dari ucapan ini!!!
Allah swt sudah berfirman, kata seperti ini termasuk kata yang ia
benci dan juga dapat membuka amalan setan, ucapannya hanya singkat 1
kata saja, namun manusia selalu mengucapkannya, apakah anda juga sering
mengucapkan kata ini?
Terkadang seseorang mengucapkan kata-kata yang dia kira itu hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele padahal perkataan tersebut merupakan sesuatu yang bisa mendatangkan murka Allah ta’ala.
Sehingga, bisa jadi seseorang dilemparkan ke dalam api neraka karena ia
tidak mau berhati-hati dengan perkataannya. Nabi shallallhu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Sungguh seseorang mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia
menganggapnya ringan, karenanya dia dilemparkan ke dalam api neraka”. (HR. Bukhari no. 6478 dalam Kitabur Riqaq, Bab “Menjaga Lisan”)
Shalihah, mungkin di antara kita masih ada yang sering mengatakan “Seandainya… seandainya..”. Tahukah engkau wahai shalihah, ternyata ucapan seperti itu berawal dari keraguan dan setiap keraguan pasti dimunculkan dari bisikan syaitan?
Ibnu Masud radhiyallahu ‘anhu berkata:
Sungguh aku menggigit bara api hingga dingin lebih aku sukai daripada aku berkata kepada suatu perkara yang telah ditetapkan oleh Allah : “Seandainya tidak terjadi..”
(Az-Zuhd, Abu Dawud hal 128)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan,‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)
Maksud dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan adalah karena di dalam kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dan mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
وَ إِنَّ العَبْدَ لَيَتكلَّمُ بالكَلِمَةِ مِنْ سُخْطِ اللهِ لا يُلْقي لَهَا بالاً يَهوى بها فى جَهَنَّمَ
menganggapnya ringan, karenanya dia dilemparkan ke dalam api neraka”. (HR. Bukhari no. 6478 dalam Kitabur Riqaq, Bab “Menjaga Lisan”)
Shalihah, mungkin di antara kita masih ada yang sering mengatakan “Seandainya… seandainya..”. Tahukah engkau wahai shalihah, ternyata ucapan seperti itu berawal dari keraguan dan setiap keraguan pasti dimunculkan dari bisikan syaitan?
Ibnu Masud radhiyallahu ‘anhu berkata:
Sungguh aku menggigit bara api hingga dingin lebih aku sukai daripada aku berkata kepada suatu perkara yang telah ditetapkan oleh Allah : “Seandainya tidak terjadi..”
(Az-Zuhd, Abu Dawud hal 128)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan,‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)
Maksud dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan adalah karena di dalam kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dan mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan sikap sabar dan ridha
terhadap takdir Allh ta’ala. Padahal, sebagaimana yang sudah diketahui
bahwa sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman kepada takdir
Allah, hal ini juga merupakan kewajiban bagi setiap orang.
Dalam hadits : Sesungguhnnya perkataan “seandainya” membuka amalan syaitan.
Perkataan “Seandainya” yang Terpuji (yang diperbolehkan)
Adapun perkataan “seandainya” yang diperbolehkan (yang terpuji) adalah kata “seandainya” yang diucapkan oleh seseorang ketika ia mengharapkan suatu kebaikan. Hal ini sbagaimana perkataan seorang laki-laki ketika mengharapkan sebuah kebaikan, “seandainya aku memiliki harta semisal dengan apa yang dimiliki oleh si fulan, sungguh aku akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh si fulan” (laki-laki ini berharap bisa memiliki harta sebagaimana yang dimiliki oleh si fulan, sehingga ia bisa menginfakkan hartanya tersebut di jalan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh si fulan).
Di antara amalan syaitan :
1. Menjadikan pengucapannya seakan-akan protes akan takdir dan keputusan Allah, karena ucapan seandainya sering diucapkan tatkala terjadi apa yang tidak disukai Menjadikan pengucapnya hanya berangan-angan sesuatu yang mustahil, kata pepatah : Air susu ibu yang sudah dikeluarkan tidak bisa dimasukan kembali.
2. Dan syaitan suka seseorang mengangan-angankan sesuatu yang mustahil sehingga terlalaikan dari cita-cita yang mungkin diraih.
3. Mengembalikan masa lalu adalah perkara yang mustahil Menjadikan pengucapnya bersedih, dan diantara tujuan syaitan adalah menjadikan seorang mukmin bersedih agar ia futur dan terabaikan dari aktifitas-aktifitasnya yang bermanfaat, atau agar ia tidak bersemangat dalam beraktifitas.
4. Yang seharusnya diucapkan seorang mukmin tatkala mengalami sesuatu yang dibenci adalah : Qoddarollahu wa maa syaa’a faala (ini sudah takdir Allah, dan Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya
Mari semangat beraktifitas, yang lalu biarlah berlalu, jadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki yang ada di hadapan kita ya shalihah. (s)
Dalam hadits : Sesungguhnnya perkataan “seandainya” membuka amalan syaitan.
Perkataan “Seandainya” yang Terpuji (yang diperbolehkan)
Adapun perkataan “seandainya” yang diperbolehkan (yang terpuji) adalah kata “seandainya” yang diucapkan oleh seseorang ketika ia mengharapkan suatu kebaikan. Hal ini sbagaimana perkataan seorang laki-laki ketika mengharapkan sebuah kebaikan, “seandainya aku memiliki harta semisal dengan apa yang dimiliki oleh si fulan, sungguh aku akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh si fulan” (laki-laki ini berharap bisa memiliki harta sebagaimana yang dimiliki oleh si fulan, sehingga ia bisa menginfakkan hartanya tersebut di jalan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh si fulan).
Di antara amalan syaitan :
1. Menjadikan pengucapannya seakan-akan protes akan takdir dan keputusan Allah, karena ucapan seandainya sering diucapkan tatkala terjadi apa yang tidak disukai Menjadikan pengucapnya hanya berangan-angan sesuatu yang mustahil, kata pepatah : Air susu ibu yang sudah dikeluarkan tidak bisa dimasukan kembali.
2. Dan syaitan suka seseorang mengangan-angankan sesuatu yang mustahil sehingga terlalaikan dari cita-cita yang mungkin diraih.
3. Mengembalikan masa lalu adalah perkara yang mustahil Menjadikan pengucapnya bersedih, dan diantara tujuan syaitan adalah menjadikan seorang mukmin bersedih agar ia futur dan terabaikan dari aktifitas-aktifitasnya yang bermanfaat, atau agar ia tidak bersemangat dalam beraktifitas.
4. Yang seharusnya diucapkan seorang mukmin tatkala mengalami sesuatu yang dibenci adalah : Qoddarollahu wa maa syaa’a faala (ini sudah takdir Allah, dan Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya
Mari semangat beraktifitas, yang lalu biarlah berlalu, jadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki yang ada di hadapan kita ya shalihah. (s)
loading...