Terpengaruh Video Radikal di YouTube, Pemuda ini Serang Polisi Karena Dianggap Taghut


Foto via suryamalang.com

Mengakui dirinya ingin berjihad

Lutfi pemuda asal Probolinggo mengakui dirinya ingin berjihad dan mengedepankan hukum islam, ia menganggap polisi itu kafir dan taghut, membawa pedang menyerang ke markas polisi. Diketahui aksinya ini terinspirasi dan terpengaruhi dari youtube.

Muhammad Lutfianto (ML) alias Lutfi alias Lut Bin Munal Al Musari alias Musari (23) harus berurusan dengan pihak berwajib.

Dirinya nekat membawa senjata tajam berupa pedang di depan Polres Probolinggo Kota, Jawa Timur, Kamis (15/2/2018) kemarin.

Alhasil, Lutfi langsung diciduk pihak berwajib

Kepada wartawan Suryamalang.com, Lutfi mengaku memang berniat untuk melukai petugas.

Pasalnya, dia menganggap polisi sebagai pimpinan taghut.

Baginya, taghut merupakan orang yang tak percaya akan hukum Allah.

Mereka juga lebih mengedepankan hukum manusia.

Tribunstyle melansir dari Suryamalang.com, "Kami ingin menerapkan hukum Allah beserta orang-orang yang ingin menegakkan hukum Allah," kata Lutfi.

"Saya tidak ingin hukum manusia ini merajelala. Polisi ini taghut. Barang siapa membunuh taghut akan masuk surga," imbuhnya.

Lutfi juga mengaku bahwa dirinya menunggu polisi lengah lalu menyerang mereka.

"Saya memang lihat waktu, saya lihat jam terus. Polisi itu kafir," tambah dia.

Saat ditanya dari mana dirinya mendapatkan pemikiran seperti itu, Lutfi mengaku belajar dari video di YouTube.

Selain itu, Lutfi juga mendapatkannya dari aneka bacaan di internet dan buku.


Foto via suryamalang.com

Lutfi juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengikuti latihan perang atau semacamnya.

"Saya tahu polisi itu taghut ya dari video-video itu. Saya mau berjihad," papar dia.

Semasa kecil, Lutfi dikenal sebagai sosok yang baik di mata keluarga dan tetangganya.

Diketahui bahwa Lutfi merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Sang ibu mengaku bahwa Lutfi merupakan anak yang tak pernah membantah dan menyakiti hati orangtuanya.

Dia rajin ibadah. Dia dulu lulusan pondok pesantren. Dari kecil tidak pernah membuat hati orangtuanya sedih. Dia membanggakan orang tua," kata Khotijah di Sumberwetan, Kecamatan Kedopok, Probolinggo.

Ibu dua anak itu juga menjelaskan bahwa Lutfi rajin ke musala.

Bahkan, saat melihat ayahnya memukul kucing, dirinya marah dan mengingatkannya.

"Dia kerjaannya ya ngaji habis salat. Dia juga sering ikut pengajian, tapi saya tidak tahu apa pengajiannya," jelas dia

Khotijah tak percaya jika anaknya terdaftar dalam jaringan teroris.

Saat ini, Lutfi sudah menikah dan dikaruniai seorang anak.


Foto via suryamalang.com

Sementara istrinya saat ini tengah hamil.

Pekerjaan Lutfi sendiri adalah pejual susu freelance.

Adit, tetangga Lutfi, mengaku tidak mengetahui dengan jelas kegiatan Lutfi selama ini.
"Baik, ramah, suka menyapa. Rajin ke musala juga. Tidak pernah ada aktivitas atau pakaian yang ia gunakan selama ini," pungkasnya.

Untuk itu, alangkah lebih baik jika kita sebagai orangtua dan masyarakat yang baik mengawasi konten apa saja yang dilihat oleh buah hati atau anak-anak di sekitar.

Tentunya, semua ini bertujuan agar tidak tercipta Lutfi yang lain. (s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »