Ini Keberuntungan yang Akan Selalu Mengejar-ngejar Orang yang Rajin Sedekah


Ilustrasi via wajibbaca,com

MasyaAllah, begitu banyak keutamaan yang akan selalu mengejar orang yang rajin sedekah...
Jangan beralasan tak punya uang, karena sedekah tanpa sepeser pun uang seperti ini saja... ganjarannya begitu luar biasa...

Di dalam Al-Qur’an banyak sekali dibicarakan tentang infak dan sedekah, tujuannya adalah untuk kemaslahatan sosial.

Al-Qur’an banyak membicarakan tentang pentingnya infak dan sedekah.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ 

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).

Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Rabb mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.

Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.”  (QS. Yasin: 45-47)


Pada ayat ini diperintahkan untuk mengeluarkan rezeki yang telah Allah anugerahkan.

Ini dikatakan kepada orang kafir, penentang, dan yang mengufuri keesaan Allah.

Jika Allah kehendaki, Allah bisa merampas rezeki tersebut dari mereka, orang-orang kafir lantas berkata kepada orang beriman, mereka berargumen dengan masyiah (kehendak Allah), “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan.” Maksudnya, biarkan saja yang miskin tetap miskin. Jika Allah kehendaki kaya, pasti mereka akan kaya. Intinya mereka berkata demikian, sejatinya orang kafir itu pelit dan memang enggan membantu orang fakir dan miskin, seperti dilansir dari rumaysho.com


Inilah Fadilah dan Kebaikan yang Akan Selalu Mengejar Orang yang Rajin Berinfaq

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

ما من يومٍ يصبحُ العبادُ فيه، إلا ملَكان ينزلان، فيقول أحدُهما: اللهم أعطِ مُنفقًا خلفًا، ويقول الآخرُ: اللهم أعطِ مُمسكًا تلفًا

“Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi hari, melainkan ada dua malaikat turun (ke dunia). Salah satu dari mereka berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti (yang baik) kepada orang yang bersedekah’. Sedang malaikat yang satunya lagi mengatakan, ‘Ya Allah, timpakanlah kerugian kepada orang yang menahan hartanya’.” (Muttafaq ‘Alaih)

Tidak harus besar.

Bisa dengan sesuatu yang ringan; sarapan untuk orang miskin, sebungkus nasi untuk orang membutuhkan, sebotol air untuk orang kehausan, sebutir buah untuk orang miskin, makanan ringan untuk anak-anak, dan semisalnya.


Bukan hanya kepada orang lain, apa yang kita berikan sebagai nafkah wajib kepada istri dan anak-anak kita masuk di dalamnya, bahkan termasuk makna utama dari hadits tersebut.

Jika berharap keridhaan Allah dalam amal ini, niscaya Dia akan memberikan pahala besar dan ganti lebih baik.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat di atas,

مهما أنفقتم من شيء فيما أمركم به وأباحه لكم، فهو يخلفه عليكم في الدنيا بالبدل، وفي الآخرة بالجزاء والثواب

"Apapun yang kamu infakkan dalam apa yang diperintahkan kepadamu atau yang dimubahkan bagimu, maka Dia akan memberikan gantinya untukmu di dunia, dan di akhirat dengan ganjaran dan pahala."

Beliau kuatkan penafsiran ini dengan firman Allah di hadits Qudsi,

أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

"Berinfaklah, niscaya Aku berinfak kepadamu." (Muttafaq 'Alaih)

Ibnu Katsir juga menjadikan hadits yang kita kaji ini sebagai penguat dari ayat di atas.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

"Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kerugian kepada orang yang kikir (tidak berinfaq)." (Muttafaqun 'alaih)

Allah jadikan doa baik dari Malaikat sebagai sebab diturunkannya keberkahan pada infak seseorang dan diberikannya ganti lebih baik; di dunia dan akhirat.

اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا

“Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq.”

Adapun orang yang menahan hartanya dari infak yang telah Allah wajibkan atasnya maka mereka akan didoakan keburukan oleh Malaikat agar Allah menjadikannya merugi dan merusak hartanya.

Makna rusak harta berupa materi dan maknawi.

Rusak materi adalah hartanya rusak dan habis karena tertimpa musibah kebakaran, banjir, pencurian atau yang semisalnya.

Rusak keberkahannya sehingga pemiliknya tak bisa memanfaatkan harta tersebut untuk kebaikan. Dampak paling ketara, harta yang dimiliki seseorang tidak mendatangkan ketentraman hati dan kedekatan kepada ilahi.

Wallahu A'lam.(s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »