Jangan Sampai Tertipu, Ini Perbedaan Jin Islam dengan Jin Kafir


jin islam via coretanzone.id

Pasti Anda sudah pernah mendengar orang membicarakan jin Islam dan jin kafir. Kenapa jin ada yg Islam ada pula yang tidak patuh kepada Allah?

Yuk simak penjelasannya.

Jin adalah makhluk halus ciptaan Tuhan seperti kita. Mereka diciptakan hidup berpasangan dan beranak pinak seperti manusia. Mereka bisa lahir dan bisa mati seperti manusia, hanya saja umur mereka memiliki perbandingan cukup jauh dengan umur manusia.

Selain itu, jin juga bekerja dan hidup bermasyarakat. Mereka ada yang menjadi rakyat jelata dan juga ada yang menjadi penguasa. Mereka juga memiliki pemerintahan seperti di kehidupan manusia.

Apa jin Islam itu? Golongan jin yang Islam adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dan para rasul-Nya. Jin Islam selalu berpenampilan rapi dan bersih, sedangkan jin kafir selalu berpenampilan acak-acakan dan kotor.

Siapakah raja jin Islam?  Raja Jin Alam atas yang Islam adalah Rukiyaail, Jibriyaail, Samsamaail, Mikiyaail, Sarifiyaail, ‘Ainyaail dan Kasfiyaail. Raja Jin yang menguasai Teman Jin tersebut bernama THOTHAMGHI YAM YA LI. Sedangkan Malaikat yang mengontrol seluruh Jin-Jin tersebut bernama Maithotorun yang bergelar QUTBUL Jalalah.

Dalam kesehariannya jin Islam dan jin kafir hidup berdampingan dalam satu alam, hanya saja mereka memiliki kebiasaan yang berbeda-beda seperti halnya kehidupan manusia. Salah satu kebiasaannya adalah jin Islam suka berbuat baik dan suka menolong, sedangkan jin kafir jahil dan suka berbuat jahat kepada manusia.

Fakta Jin Islam

ilustrasi jin via tandapagar.com

Sebagian Jin diberi kemampuan oleh Allah untuk merubah bentuknya dan menampakkan dirinya di hadapan manusia. Kelebihan kemampuan merubah bentuk ini banyak di manfaatkan jin untuk menipu manusia dan menakut-nakuti manusia. Jin merubah bentuknya menjadi hantu pocong selain untuk menipu manusia bahwa arwah manusia bisa menjadi hantu juga untuk menakut-nakuti manusia. Berikut fakta jin yang harus Anda ketahui.

1. Jin punya misi hidup yang sama dengan manusia. Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS. adz-Dzariat :56)

2. Jin diciptakan dari percikan api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an.

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ 

“Dan dia (Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman :15)

3. Jin adalah ummat seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan oleh Allah,

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا 

“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada yang tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin :11)

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman:

وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا 

“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.” (QS. Al-Jin: 14)

4. Jin adalah satu bangsa yang besar dan terbagi bagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. Dalilnya Al Qur’an :

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلً 

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi : 50)

5. Jin bisa melihat wujud asli manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli Jin, kecuali kalau dia menampakkan diri (berubah wujud). Seperti yang difirmankan Allah,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ 

“Sesungguhnya dia (Iblis) dan bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa melihat mereka”. (QS. al-A’raf 7:27).

Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anJing atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu Daud).

6. Gangguan Jin itu mushibah. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin berarti mushibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti sakit medis (fisik) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak menghendaki gangguan itu terjadi, maka tak akan terjadi. Jika Dia menghendaki, maka terjadilah.

وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ 

“Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi madharat (bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah.”. (QS. al-Baqarah :102).

7. Kesurupan Jin pada manusia itu benar adanya, bukan mitos atau takhayul. Jin bisa masuk dalam tubuh manusia dan mengalir dalam tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah”. (HR. Muslim)

8. Gangguan Jin pada manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia dengan masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus di hentikan untuk keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. Rasulullah bersabda,

“Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi, para shahabat bertanya : ‘Ya Rasullallah bagaimana cara menolong orang yang menzhalimi?’ Jawab Beliau, “Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Jin makhluk ghaib tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam kategori makhluk ghaib, tapi tidak serta merta mereka tahu segala yang ghaib. Mereka punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam al-Qur’an:

وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا 

“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”.(QS. Al-Jin :10)

Di ayat yang lain Allah menyatakan,

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ 

“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan”. (QS. Saba’:14)

Apa hukum bersahabat dengan jin Islam? Islam melarang bersahabat dengan jin walaupun untuk mendapat maklumat atau menggunakan khidmatnya untuk masyarakat atau untuk membantu kita mengatasi masalah perbuatan sihir dan sebagainya.

Apabila kita memuja jin, mereka akan menjadi lebih sombong dengan kesesatannya lebih-lebih lagi apabila sampai ke tahap jin disembah sebagai Tuhan kerana manusia mencari perlindungan daripada mereka.


ilustrasi jin via syahida.com

Apakah jin Islam mengganggu manusia? Jin dan setan termasuk ciptaan Allah SWT yang berjumlah cukup banyak. Mereka hidup di dunia dan bertugas untuk menggoda manusia agar berbuat kemaksiatan. Namun, terdapat sebab-sebab jin dan setan mengganggu manusia agar terjerumus oleh godaannya. Salah satunya adalah manusia memiliki banyak syahwat dan syubhat serta banyak manusia yang lalai berdzikir pada Allah SWT.

Lalu, apakah jin Islam masuk surga? Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin muslim akan masuk surga, dan jin yang kafir akan masuk neraka. Ada juga yang mengatakan bahwa pahala jin yang muslim hanyalah keselamatan dari siksa neraka namun tidak akan masuk surga. Karena surga hanya dimasuki oleh Adam dan keturunannya, dan ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah rahimahullah.

Orang-orang yang mengatakan bahwa jin muslim juga akan masuk surga, berikut salah satu pendapat yang kami kutip dari suatu sumber.

Berdasar firman Allah tentang bidadari di surga:

فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ

Artinya: Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. (QS. ar-Rahmaan: 56)
Ayat ini menunjukkan bahwa jin dan manusia yang beriman akan masuk surga, dan bahwa bidadari di dalamnya belum pernah disentuh oleh mereka. Maka, ini menunjukkan jin-jin yang beriman dapat menyentuh bidadari setelah mereka masuk surga, sebagaimana yang terjadi pada manusia. Seandainya mereka tidak masuk surga, tentulah tidak pantas bagi mereka menerima berita seperti itu.

Demikian penjelasan tentang jin Islam yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekurangan atau kesalahan. (s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »