Masih Nyinyir Sinetron Indonesia Jelek? Coba Intip Kualitas CGI Sinetron Malaysia


Pernah nonton film sinetron Indonesia yang coba menampilkan efek teknologi Computer generated imagery (CGI)? Biasanya sih teknologi ini banyak digunakan pada film-film kolosal yang menampilkan monster seperti elang, dinosaurus, dan siluman-siluman aneh lainnya.
Cuplikan adegan menggunakan CGI di Indonesia (youtube.com)
CGI sendiri merupakan teknologi animasi di perfilman yang membuat efek nyata dengan bentuk aslinya. Teknologi ini banyak digunakan di film-film Hollywood seperti Goodzila. Namun sayangnya, di Indonesia kualitasnya tidak sebaik di film Amerika.
Namun nanti dulu, ternyata ada yang lebih buruk dari kita dalam persoalan ini. Ialah negara tetangga kita, Malaysia. Meskipun dalam beberapa film animasi Malaysia sudah cukup baik, namun untuk film yang menggunakan teknologi CGI, perfilman Negeri Jiran masih tertinggal dari Indonesia.
Proses pembuatan teknologi CGI di Hollywood (brilio.net)
Seperti salah satu adegan film kolosal Malaysia yang baru-baru ini ramai diperbincangkan netizen karena kualitas editannya yang cukup buruk. Dalam sebuah scene film tersebut memperlihatkan ular berkepala manusia. Namun alih-alih terlihat nyata, editan dalam film tersebut justru membuat banyak orang garuk-garuk kepala.
Hasil CGI di film Malaysia (keepo.me)
Pasalnya, untuk ukuran editan gambar video sekelas film yang ditayangkan di Tv nasional, kualitas dari CGI di perfilman Malaysia cukup sederhana.
Hasil editan yang tampak kasar dan ala kadarnya pun menuai banyak tanggapan netizen di Malaysia. Banyak yang menganggap jika kualitas editan film tersebut tidak layak untuk ditayangkan di Tv.
Terlihat editan begitu kasar (keepo.me)
Memang, meskipun film Indonesia tidak sebaik editan CGI film Hollywood, namun setidaknya tidak begitu buruk. Paling tidak, beberapa tahun ini perfilman Indonesia semakin menunjukkan langkah positif dimana semakin banyak aktor Indonesia yang bermain di Hollywood.
Katakanlah  film Fast and Furious 6, dan Iko Uwais dalam Mile 22. Semoga kedepannya, tidak hanya aktornya yang bisa berlaga di Hollywood, namun kualitas efek CGI kita juga bisa menyerupai kualitas film-film Hollywod. (s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »