KESEHATAN - Di dalam saluran pencernaan sendiri serat tidak dapat dicerna oleh tubuh. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dilengkapi oleh enzim yang dapat mencerna serat. Dengan demikian, serat tidak banyak memberikan nilai gizi bagi tubuh.
Meski tidak banyak memberikan nilai gizi bagi tubuh, serat memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh dan tidak bisa dianggap remeh. Jika tubuh kekurangan serat, penyakit bisa saja hinggap di dalam tubuh. Untuk mengetahui fungsinya, berikut adalah Fungsi Serat Bagi Kesehatan Tubuh:
1. Mencegah Wasir
Konsistensi tinja yang lunak akan membantu mengurangi kerja gerakan otot rektal dan mengurangi tekanan pada rektum sehingga wasir dapat dicegah.
2. Mengatasi Susah Buang Air Besar
Serat dapat menjaga kadar air dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu serat dapat membantu memperlunak konsistensi tinja, sehingga mudah dikeluarkan dan membantu mengatasi susah buang air besar
3. Mengontrol Berat Badan atau Membantu Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi serat dan mengurangi lemak dan gula dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini dapat dibuktikan, karena makanan tinggi serat menghasilkan energi jauh lebih sedikit dibanding lemak dan gula. Selain itu, serat juga menimbulkan perasaaan kenyang lebih lama sehingga konsumsi makanan dapat dikurangi.
- 1 gram lemak = 9 kalori
- 1 gram karbohidrat = 4 kalori
- 1 gram protein = 4 kalori
- 1 gram serat = 0 kalori
4. Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Serat dapat menghambat proses penyerapan lemak serta membantu mengurangi asupan kalori. Bila Anda memilih makanan kaya serat, ini akan menciptakan rasa kenyang lebih cepat. Konsumsi serat mengakibatkan pelepasan cholecystokinin yang merupakan hormon yang diproduksi usus kecil yang memicu perasaan kenyang pada otak, akibatnya Anda akan mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Mengombinasikan sayur-sayuran dengan nasi atau pasta dapat membantu Anda mengkontrol porsi makanan. Journal of Nutrition pada April 1997 menunjukkan bahwa makin banyak konsumsi serta, makin tinggi pula porsi lemak makanan yang terbuang saat buang air besar. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan lemak tersebut dibuang dan tidak diserap tubuh.
5. Mengontrol Kolesterol dan Menurunkan Resiko Sakit Jantung atau Stroke
Serat dapat mengikat kolesterol dan asam empedu serta membawanya keluar dari tubuh bersama dengan tinja, sehingga konsentrasi lemak dan kadar kolesterol dalam darah menurun dan kemungkinan resiko sakit jantung/stroke juga turun.
6. Mencegah Kanker Kolon
Serat dapat mempercepat lewatnya makanan dalam saluran pencernaan sehingga memperpendek waktu transit dan membantu mencegah paparan bahan penyebab kanker pada saluran pencernaan.
7. Untuk Jantung Sehat
Kandungan asam lemak tak jenuh dalam kacang-kacangan diyakini dapat mencegah penyakit jantung. Sementara, kandungan seratnya dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Riset yang dipublikasikan melalui American Journal of Clinical Nutrition pada September 1999 menunjukkan bahwa serat merupakan perisai tubuh untuk melawan penyakit jantung, dimana riset itu memperlihatkan bahwa wanita yang mengkonsumsi sedikitnya 25 gram serat per hari memiliki resiko 40 % lebih rendah akan serangan jantung dibandingkan wanita yang mengkonsumsi serat kurang dari 9 gram perhari.
Para Ilmuwan mencermati tendensi tubuh akan melepaskan timbunan kolesterol dari dalam aliran darah pada saat menganut pola makan tinggi serat. Hal ini mencegah penumpukan kolesterol dalam arteri atau pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung.
8. Mencegah Resiko Diabetes
Serat, khususnya jenis serat yang larut dalam air (water-solute fiber) juga dapat membantu memperbaiki sensivitas insulin, yang dapat memperbaiki kontrol atas pelepasan insulin akibat konsumsi bahan pangan karbohidrat dan protein.
Hal ini dapat membantu memperbaiki kondisi penderita diabetes, dan menjaga manusia sehat agar terhindar dari kondisi diabetes. Sebuah studi menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 dapat memperbaiki tingkat gila darah dan kolesterol melalui penerapan pola makan tinggi serat.
Dan studi dalam journal of American Medical Association pada 12 Februari 1997 membuktikan bahwa partisipan yang mengkonsumsi serat dalam jumlah besar memiliki resiko lebih rendah akan kondisi diabetes ketimbang mereka yang minim konsumsi serat.
9. Membantu Proses Pencernaan yang Sehat
Ubi, singkong, roti berkandungan gandum tinggi dan oatmeal adalah makanan sumber energi yang terbaik karena karakternya yang lambat serap. Bahan-bahan tersebut menyediakan glukosa sebagai sumber energi otot dalam bekerja dan proses pertumbuhan dan dicerna lebih pelan ketimbang sumber karbohidrat yang lain.
Persentase seratnya yang tinggi memperlambat proses pencernaan atas sumber karbohidrat kompleks tersebut. Kondisi lambat serap tersebut mengakibatkan karbohidrat masuk ke dalam darah secara perlahan dengan konsistensi yang lebih baik serta tahan lebih lama.
Karbohidrat lambat serap menjadikan tubuh cenderung menyimpan karbohidrat sebagai glikogen dalam otot, bukan sebagai lemak tubuh.
10. Untuk Tampilan Otot Lebih Padat
Sayur-sayuran kaya serat seperti brokoli, kembang kol, dan bayam, memiliki kandungan yang disebut indoles. Indoles dapat sedikit menekan tingkat estrogen pada pria dan sedikit meningkatkan kadar testoteron. Hal ini sangat kondusif untuk mencapai tampilan fisik yang lebih keras dan padat, serta sintesa protein yang lebih baik untuk pembentukan otot.
11. Mencegah Kanker
Mengonsumsi serat diyakini dapat mencegah kanker usus. Para peneliti mencermati bahwa serat dapat membantu menjaring zat-zat penyebab kanker dan lalu membuangnya dari dalam usus. Bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 26 gram serat perhari memiliki resiko 25 % lebih kecil atas kanker usus dibandingkan partisipan yang hanya mengkonsumsi 8 gram.
Takaran dalam mengkonsumsi serat juga diperlukan agar seimbang. Takaran serat yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai berikut:
Untuk orang dewasa dan manula
ADA (American Dietetic Association), National Cancer Institute dan American Cancer Society merekomendasikan konsumsi serat antara 25 hingga 35 gram setiap hari atau 10 hingga 13 gram serat per 1000 kcal setiap harinya. Misalnya bila asupan makanan seseorang adalah 2000 kcal, maka kebutuhan seratnya adalah antara 20 hingga 26 gram setiap hari.
Untuk anak-anak dan remaja umur 2 hingga 20 tahun
Menurut rekomendasi ADA (American Dietetic Association), kebutuhan seratnya sama dengan umur (dalam tahun) ditambah 5 gram serat setiap hari. Misalnya untuk anak berusia 5 tahun, maka kebutuhan seratnya adalah 10 gram atau (5 + 5) gram setiap hari. Kebiasaan pola makan yang kaya serat sebaiknya diperkenalkan sejak dini, misalnya 2 tahun, karena pada masa inilah seseorang belajar akan pola makan yang sehat. Pola makan dengan kandungan gizi lengkap-seimbang pada masa ini menjadi sangat penting karena merupakan langkah pencegahan akan beragam penyakit degeneratif di masa dewasa dan tua. Pada usia 20 tahun, kebutuhan seratnya sudah mencapai 25 gram atau (20 + 5) gram serat setiap hari.
loading...