Sampah Medis Menjadi Buruan Pemulung, Tapi Pria Ini Tak Bisa Bangun 8 Bulan Karena Jarum Suntik


"Pas besoknya setelah saya kena tusuk, paginya kaki saya mulai bengkak. Saat saya pakai jalan, saya roboh."
Ini pelanggaran apalagi sampai ada yang jadi korban, sampah medis itu bahaya.

Sambil memegang besi dan kayu, Arik memukul keras telapak kakinya berkali-kali.

Pemulung di TPA Suwung itu berupaya keras mengeluarkan jarum suntik bekas rumah sakit yang bersemayam di telapak kakinya.

Pria berusia 55 tahun ini baru menyadari kakinya tertusuk jarum suntik bekas setelah lima jam bergerilya mencari sampah yang bisa didaur ulang di TPA seluas 32 hektare tersebut.

“Padahal saya sudah pakai sepatu, tapi tembus juga,” kata pria asal Jember.

Sempat di rawat oleh dokter yang memang berkantor di kawasan TPA suwung.

“Pas besoknya setelah saya kena tusuk, paginya kaki saya mulai bengkak. Saat saya pakai jalan, saya roboh. Akhirnya saya pulang ke Jember. Tidak bisa kerja delapan bulan. Benar-benar menderita saya selama delapan bulan,” tutur pria yang sudah menjadi pemulung di TPA Suwung sedari 20 tahun silam itu.

Awalnya, Arik dikasih obat suntik oleh dokter yang memang berkantor di kawasan TPA Suwung.

Namun obat itu tak mempan. Arik pun memutuskan berhenti memulung.

“Setelah obatnya habis, sakitnya kembali muncul, dan kembali bengkak. Akhirnya teman saya menyuruh menggunakan pengobatan terapi panas. Saya coba, tiga kali terapi akhirnya saya sembuh dan kembali kerja,” kenang Arik.

Limbah Medis Berceceran Darah Dibuang ke TPA Suwung

Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna, kaget saat mendengar adanya limbah medis yang dibuang ke TPA Suwung, Denpasar.
Ia pun berulang kali menegaskan bahwa hal itu adalah pelanggaran.
“Itu bahaya itu. Berarti itu maling. Saya baru dapat informasi,” kata Wiguna seperti yang dikutip dari Tribun Bali di ruang kerjanya.
Ketua Pengepul Sampah TPA Suwung, Nyoman Sueca, juga mengaku tidak tahu jika saat ini masih ada yang membuang limbah medis ke TPA Suwung.
Hanya saja, ia mengakui memang dulu sekitar tahun 1996-1997 sempat ada rumah sakit yang membuang limbah medis di TPA yang sekarang telah menjadi "gunung sampah" itu.
”Dulu pernah ada, entah bagaimana, mungkin ada peringatan. Sekitar tahun 1996-1997 sempat ada. Setelah itu dilarang," kata Sueca saat diwawancara di rumah kediamannya, dua pekan lalu.
Sueca mengakui dulu mendengar sejumlah pemulung yang sempat tertusuk-tusuk jarum suntik di TPA Suwung.
Namun belakangan ini kejadian serupa tidak pernah terjadi lagi.  (s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »