Tips Membedakan Cincau yang Berbahaya dan Tidak Layak Dimakan


Foto via islamidia.com

Ciri-ciri cincau yang mengandung zat berbahaya di dalamnya
Di bulan ramadhan ini cincau sangat laris diburu, sebagai santapan berbuka puasa, dibikin bermacam-macam es yang rasanya segar. Namun bukan berarti cincau tidak terhindar dari zat berbahaya, ada cincau yang tidak layak dimakan untuk membedakannya begini caranya.

Di bulan puasa ini, masyarakat pasti berbondong-bondong membeli bahan untuk santapan berbuka. Salah satunya adalah cincau yang bisa membuat tenggorokan adem seketika.

Selain itu, alasan lain masyarakat memilih cincau lantaran bisa mencegah panas dalam yang rentan terjadi di bulan ramadan ini.

Namun sayangnya, banyak pedagang-pedagang memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan keuntungan dari cara yang tidak halal. Adalah membuat cincau dari bahan berbahaya.

Melihat fenomena tersebut, mungkin banyak dari kalian yang sudah tahu tentang hal ini. Akan tetapi, pasti banyak yang tidak mengetahui ciri-ciri dari cincau berbahaya tersebut karena terlalu mirip dengan aslinya.

Maka dari itu, kali ini akan membahas apa saja ciri-ciri dari cincau yang tak layak konsumsi tersebut.


Memiliki Tekstur yang Sangat Keras

Biasanya kita melihat kalau cincau itu teksturnya sangat kenyal. Buktinya, kita tekan sedikit saja, cincau bisa-bisa langsung hancur seketika.

Namun, kalau kalian menemukan tekstur cincau yang keras, harap berhati-hati ya. Dikhawatirkan, itu adalah cincau yang sudah dibubuhi oleh bahan-bahan yang berbahaya.

Ciri satu ini biasanya didapatkan pada cincau yang diberi kandungan formalin di dalamnya.

Selain bertekstur keras, cincau yang mengandung formalin memiliki ciri lain. Yakni, cincau lebih kering daripada yang biasanya. Kemudian kesat, tidak licin seperti cincau pada umumnya.

Terakhir, cirinya adalah cincau tidak mudah berair. Mudah kan mengetahuinya? Yuk diperhatikan lebih teliti kalau ingin membeli cincau.

Warna Cincau Sangat Hitam Pekat

Cincau memang identik dengan warna hitam. Namun, kalau kalian perhatikan lebih teliti lagi, cincau mempunyai warna coklat di bagian tepinya.

Nah, itu adalah ciri dari cincau yang sehat alias terbuat dari bahan-bahan alami. Berbeda dengan cincau yang memiliki kandungan berbahaya di dalamnya.

Bahan minuman untuk berbuka tersebut mempunyai ciri warna hitam yang sangat pekat.

Kalau kalian menemukan warna cincau seperti itu, urungkan niat untuk membelinya ya. Sebab, bisa dipastikan kalau cincau tersebut sudah diberi pewarna tekstil yang pastinya berdampak buruk jika sudah dicerna oleh tubuh.

Jika kalian masih sulit membedakannya, ada cara nih untuk mengetahuinya. Pertama-tama, rendam cincau selama 30 menit di air bersih.

Kemudian, perhatikan apakah air rendaman cincau mengandung kepekatan yang tinggi. Jika iya, berarti cincau telah dicampur dengan pewarna tekstil.

Cincau Tidak Mudah Hancur

Seperti dijelaskan pada poin pertama, kalau cincau sehat sangat rentan hancur ketika terkena benturan atau remasan.

Nah, hal ini tidak akan terjadi ketika kita berusaha menghancurkan cincau yang mengandung zat berbahaya di dalamnya. Tahannya cincau itu bisa terjadi karena terdapat kandungan boraks.

Oleh karena itu, supaya kalian tidak membeli cincau yang ada zat berbahaya di dalamnya, bisa melakukan cara satu ini. Cukup ambil cincau sedikit, lalu tekanlah.

Jika cincau sulit hancur, berarti bahan minuman segar tersebut telah ditambahkan boraks di dalamnya. Tapi untuk mengetes dengan cara ini wajib tanya dulu ke penjualnya ya boleh atau tidak cincau dagangannya diambil sedikit. Jangan asal nyomot aja lho.
Cincau yang kita kira aman-aman saja, ternyata juga bisa menjadi sasaran dari para pedagang culas. Maka dari itu, sedikit tips nih untuk kalian semua supaya tidak membeli cincau dengan kandungan berbahaya.

Kalian bisa membelinya di supermarket. Hal ini sangat aman lantaran supermarket hanya akan menerima cincau dari pabrik yang sudah resmi.

Akan tetapi, kalau kalian ingin membelinnya di pasar juga tidak masalah kok. Namun kalian harus lebih jeli lagi untuk memperhatikan ciri-cirinya. (s)

Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »