TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan maskapai Lion Air rute Pontianak-Jakarta di Bandara Supadio, Senin, 28 Mei 2018, pukul 18.50 WIB, ditunda karena seorang penumpang mengaku membawa bom. District Manager Lion Air Group Pontianak Lukman Nurjaman saat dihubungi mengatakan, di dalam pesawat tersebut, seorang penumpang bercanda dengan temannya bahwa dia membawa bom.
Namun candaan tersebut didengar penumpang lain, sehingga menimbulkan kepanikan. "Setelah mendengar ada yang mengaku membawa bom, penumpang lain berhamburan keluar ketakutan," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, penumpang yang mengaku membawa bom tersebut langsung diamankan pihak bandara dan aparat. "Saat ini masih diinterogasi oleh polisi. Penumpang tersebut mengaku bercanda," ucapnya.
Lukman menjelaskan, berdasarkan standard operating procedure atau SOP, tidak ada istilah candaan, apalagi berkaitan dengan keamanan di bandara dan di dalam pesawat. "Meski dia mengaku bercanda, itu tentu melanggar SOP yang ada," tuturnya.
Akibat perbuatan tersebut, selain para penumpang ketakutan, penerbangan Lion Air rute Pontianak-Jakarta ditunda dan baru terbang pada jadwal penerbangan selanjutnya.
"Kami mengimbau kepada penumpang, jangan bercanda berkaitan dengan hal yang mengganggu keamanan penerbangan. Sebab, dampaknya luas," katanya mengingatkan.
Sehari sebelumnya, penumpang pesawat Lion Air membikin ulah melakukan candaan bom (bomb joke). Kali ini dilakukan YS, 25 tahun, penumpang pesawat Lion Air rute Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng-Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL).
"Akibat bomb joke ini, penerbangan terganggu, terjadi delay," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, Minggu, 27 Mei 2018.
Menurut Danang, penumpang laki-laki dengan nomor kursi sesuai dengan boarding pass 9E itu menuturkan kepada penumpang lain bahwa ada bom di pesawat saat dalam proses masuk ke pesawat (boarding). "Awak kabin dan beberapa penumpang lain mendengar ucapan YS itu," kata Danang. (sumber)
loading...