Kasus manusia ditelan ular piton kembali terjadi. Korbannya adalah seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Jasad Wa Tiba (54) ditemukan dalam perut hewan melata sepanjang tujuh meter.
Baca Juga
- Tiba-tiba Ingin Ziarah, Kakek Sade Meninggal di Samping Makam Anaknya
- Analisis LIPI soal Ular Sanca Telan Bulat-bulat Wanita di Sultra
- Tidak Merasa Mimpi Basah Tapi Keluar Putih-putih di CD, Apa Boleh Langsung Shalat?
- 8 Keistimewaan Para Jomblo Dibanding Mereka yang Masih Asyik Pacaran
- Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Rahim Berikut, Agar Bisa Ditangani Sejak Awal
- 6 Kebahagian Suami yang Memiliki Istri Gendut
Pada 15 Juni lalu, Wa Tiba pamit untuk pergi ke ladang jagung miliknya. Namun hingga pagi dia tak kembali.
Warga yang mencarinya menemukan seekor ular dengan perut menggembung. Mereka kemudian membedah perutnya dan menemukan jenazah Wa Tiba di dalamnya.
Akbar, pada akhir Maret 2017. Tepatnya di Desa Salo Biro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Akbar diserang ular piton saat tengah mengambil kelapa sawit di kebunnya, Minggu, 26 Maret 2017, pukul 09.00 WIB. Hingga keesokan harinya dia tak kunjung pulang ke rumah.
Setelah beberapa jam mencari, warga menemukan ular piton yang sulit bergerak, seperti tengah kekenyangan. Mereka pun sepakat membelah perut ular tersebut dengan senter dan parang.
Jasad Akbar langsung dikenali kerabatnya saat dikeluarkan dari dalam perut ular piton itu. Selain dari baju yang dikenakan, wajah korban masih utuh.
E Heng Cuhan dimakan ular piton besar
E Heng Cuhan (29) merupakan warga Segamat, Johor, Malaysia. Dia ditemukan dalam kondisi dibelit ular piton seberat 140 kilogram di gudang dekat tempat tinggalnya.
Peristiwa nahas itu terjadi, pada 4 September 1995. Kala itu E Heng pergi ke gudang untuk mematikan saklar pompa air pada pukul 8 malam. Namun, 30 menit berselang, korban tak kembali.
Sang kakak lalu mulai mencari adiknya. Dia terkejut saat mendapati seekor piton sedang membelit dan mencoba menelan E Heng.
Polisi yang datang langsung memberondong piton tersebut dengan 4 tembakan. Meski berhasil dilumpuhkan, tulang Heng Chuan telah remuk karena dililit dalam jangka waktu lama.
"Pada saat yang sama, ular itu menggelang seperti memastikan kepala dan badan korban masuk ke dalam mulutnya," ujar Lans Koperal Razib Ujang (30), salah satu anggota polisi menceritakan kejadian mengerikan itu.
Reporter: Maria Flora
Sumber: Liputan6.com
loading...