Seekor ular sanca menelan bulat-bulan seorang wanita dewasa di Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Peneliti LIPI punya penjelasan terkait kasus ular jenis Python reticulatus itu.
Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy menjelaskan ular memang memakan mangsanya tanpa mengunyah lebih dulu. Hanya, berbeda antara melumpuhkan mangsa dengan dibelit dan menggunakan bisa.
"Ular nggak ada yang makannya dikunyah, nggak dicabik-cabik. Ditelan bulat-bulat. Dan ular piton ini melumpuhkan mangsanya dengan dililit," kata Amir saat dihubungi detikcom, Jumat (15/6/2018).
Terkait wanita yang ditelan bulat-bulat, menurut Amir, rahang bawah ular tak menyatu. Hanya rahang atasnya yang menyatu. Jadi rahang bawah bisa melebar sejauh kekuatan ototnya.
"Rahang atas kan memang menyatu. Kalau rahang bawah, kita kan menyatu kanan-kiri, kalau di ular rahang bawah itu pisah, dipisahkan oleh otot. Sehingga bisa elastis," ujar Amir.
Amir menjelaskan ular piton akan melumpuhkan mangsanya lebih dulu sebelum menelannya. Biasanya, tulang-tulang mangsanya akan dibuat remuk karena ototnya sangat kuat.
Ditanya soal berapa lama jasad manusia berada di dalam tubuh ular, Amir menjawab 4-7 hari.
"Di lambung ular itu asamnya sangat kuat sekali. Namun prosesnya lebih dari 1-2 hari. Semingguanlah baru bisa terurai. Itu setelah makan itu bisa sebulan nggak makan-makan lagi," tutur Amir.
Jasad wanita bernama Wa Tiba, berusia 54 tahun, ditemukan di dalam tubuh ular pada Jumat (15/6) pagi. Sebelumnya, dia dilaporkan hilang pada Kamis (14/6).
Keluarga lalu melapor ke polisi dan akhirnya dilakukan pencarian pada pagi tadi pukul 09.00 WIB. Setelah ditelusuri, warga mendapati seekor ular sanca yang terlihat tak mampu bergerak. Warga kemudian curiga ular tersebut menelan Wa Tiba. (s)
loading...