Komando Pasukan Khusus alias Kopassus Indonesia menjadi salah satu pasukan khusus yang disegani oleh dunia. Prajurit Kopassus telah terjun dalam berbagai misi melawan terorisme. Nggak hanya itu, para prajurit Kopassus juga ikut diterjunkan ketika bencana alam besar terjadi di Indonesia untuk membantu. Kopassus biasanya diturunkan sebagai opsi terakhir untuk membereskan suatu masalah sampai tuntas, bagaimanapun caranya.
Prajurit TNI yang bisa menjadi Kopassus juga merupakan prajurit terpilih. Dibalik ketangguhan para prajurit Kopassus, mereka melalui latihan keras yang bahkan disebut-sebut mirip seperti di neraka. Usai menjalani latihan yang mempertaruhkan nyawa, hadiah berupa topi beret merah pun didapat. Mereka juga punya motif seragam loreng khusus yang menunjukkan bahwa mereka adalah Kopassus. Dalam rangka hari ulang tahun TNI ke-73 hari ini (5/10), Hipwee News & Feature akan menunjukkan proses latihan mereka agar bisa menjadi Kopassus. Baca bersama yuk~
1. Sebelum jadi prajurit Kopassus, prajurit TNI biasa mengikuti seleksi fisik dan psikologis. Mereka harus mampu berlari minimal 2,8 km dalam waktu 12 menit
2. Pelatihan menjadi Kopassus dilaksanakan selama tujuh bulan. Nggak main-main, selama itu mereka digembleng dengan pendidikan militer yang berat
3. Tahap pertama pelatihan menjadi Kopassus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar seperti menembak, navigasi darat, dan taktik tempur
4. Selanjutnya, para prajurit melalui latihan hutan gunung untuk bisa belajar mengenai pendaki serbu, penjejakan, dan juga bertahan hidup di alam
5. Prajurit ditantang untuk hidup dengan makanan alami di dalam hutan. Mereka harus bisa membedakan mana yang bisa dimakan dan tidak
6. Dalam pelatihan ini dikenal istilah ‘kaki tomat’. Mereka jalan kaki dari Bandung ke Cilacap selama 10 hari dengan beban 30 kg per orang hingga kaki melepuh
7. Sampai di Cilacap, mereka akan memulai latihan tahap rawa laut. Semua hal mengenai navigasi, bertahan hidup, dan pelolosan di laut diajarkan saat ini
8. Tahap akhir pelatihan bagaikan neraka bagi para prajurit, terutama saat pelatihan pelolosan dan juga kamp tawanan. Ini mirip simulasi penyelamatan dari musuh
9. Jika prajurit ditertangkap, ia harus bisa menerima siksaan tanpa membocorkan informasi. Prajurit yang lolos juga akan mendapat siksaan di kamp tawanan
10. Setelah pelatihan selesai, mereka akan mengenakan baret merah dan brevet komando sebagai tanda resmi tergabung dalam satuan Kopassus
loading...