Jangan mudah percaya klaim berbagai produk makanan dan minuman kesehatan. Jangan sampai karena percaya pada klaim yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, tubuh bukannya sehat malah sengsara.
Karena ingin "sehat", banyak masyarakat yang tergiur membeli produk-produk kesehatan, mulai dari air alkali, jus buah, smoothie, makanan detoks, sampai produk kolagen, yang semuanya diklaim menyehatkan.
Konsultan nutrisi Jansen Ongko, Msc, RD, mengatakan saat ini kesadaran untuk hidup sehat memang meningkat. "Ada banyak faktornya, mulai dari biaya kesehatan yang makin mahal dan juga karena pengaruh influencer di media sosial," katanya dalam diskusi media di Jakarta (16/1/2017).
Sayangnya, imbuh Jansen, kesadaran tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup. Hal itu diperburuk dengan keinginan masyarakat yang ingin sesuatu hal secara instan.
"Konsumen kita sering tidak mau mengklarifikasi suatu informasi. Hal itu dimanfaatkan oleh oknum yang ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan produk tertentu," ujar lulusan nutrisi dari California State University, Amerika ini.
Hal senada disampaikan Leona Victoria, ahli gizi. "Masyarakat harus kritis dan skeptis. Sebenarnya untuk sehat kita tidak harus membeli, bisa membuat sendiri di rumah. Jadi harus dijadikan gaya hidup," katanya.
Leona mencontohkan tren konsumsi air alkali yang harus dibeli dengan harga cukup mahal. Testimoni pengguna air tersebut menurutnya berasal dari hidrasi yang cukup, dan bukan jenis airnya.
"Setiap air yang kita minum kalau masuk ke dalam lambung akan jadi alkali. Kalau ada orang yang mengatakan tubuhnya lebih segar setelah minum air tersebut, itu karena sebenarnya mereka minum lebih banyak padahal sebelumnya sering enggak cukup minum," kata Leona.
Ia mengingkatkan agar konsumen berhati-hati terhadap klaim berlebihan suatu produk. Misalnya saja suplemen yang diklaim bisa mengatasi semua jenis penyakit, atau menyatakan dengan satu jenis makanan tertentu saja tubuh akan sehat.
"Ingat juga, belum tentu produk yang sehat itu tidak menggemukkan. Jadi, biasakan mengecek label nutrisinya. Cek porsi sajiannya, jumlah karbohidratnya, lemak, dan juga garamnya," katanya. Sumber
loading...